Kemenangan ini awalnya sudah di depan mata.
Namun sang pengadil memaksa untuk mengubah.
Kemenangan yang sesungguhnya mampu dihitung jari tangan,
kini harus ditambahkan jumlah jari kaki,
belum lagi dilipatkan 144.
Beberapa bersikukuh dengan kemangan awal.
Sisanya mengikuti sang pengadil.
Tertunda tak berarti lemah.
Namun semakin menguatkan.
Jauh dari yang bersikukuh dengan yang cepat,
walau memang kini dunia serba cepat.
Mazda Radita Roromari
Selasa, 30 Agustus 2011; 03:25 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana pendapatmu?