2 September 2011
LEBARAN UNTUK SEMUA
Jika disebut sebagai Idul Fitri, saya merasa hanya menjadi bagian dari umat Muslim. Maknanya sempit. Namun ketika saya menggunakan kata Lebaran, saya merasa kata itu tidak hanya bagi umat Muslim. Tapi bagi semua orang.
Ketika Lebaran tiba, banyak orang-orang yang kembali ke kampung halaman. Berkumpul dengan keluarga yang telah terpisah-pisah kota, provinsi, pulau, bahkan mungkin negara; hingga mungkin saling mengenalkan dengan anggota keluarga yang baru bergabung. Kembali ke kampung halaman di mana semuanya berawal, bertemu wajah-wajah yang pernah menghiasi kehidupan masa lalu dan berusaha menghidupkan kembali hiasan itu. Saling memaafkan sehingga segala yang terjadi di masa lalu harapannya tak kembali terjadi di masa selanjutnya. Bahkan beberapa juga mendapat rezeki berupa fitrah.
Mungkin di satu sisi, hal ini terjadi karena adat umat Muslim. Namun yang melakukan ternyata tak hanya umat Muslim. Semua orang hampir ikut melakukan ritual mudik, dan ritual-ritual yang telah disebutkan sebelumnya. Semangat saling memaafkan, apapun keyakinan dan kepercayaan, selalu muncul di setiap sanubari masyarakat. Semuanya larut dalam suasana.
Saya kira Lebaran memberikan suatu semangat dalam diri setiap manusia. Semangat untuk memaafkan, dan semangat kebersamaan. Seringkali juga masyarakat menanti Lebaran karena ingin merasakan kebersamaan yang mungkin terasa hilang hampir satu tahun. Bukan pada sebagai hari raya kemenangan.
Sebagai hari raya kemanangan saya kira tetap akan terasa, walau secara implisit. Kemenangan terhadap diri sendiri untuk mengalahkan egoisme diri untuk tidak memaafkan, mengalahkan keangkuhan diri untuk tidak meminta maaf, serta memenangkannya menjadi suatu kebersamaan dan persatuan yang semakin kuat.
Hal itulah yang saya rasakan di Indonesia, karena Indonesia mayoritas masyarakatnya adalah umat Muslim. Lalu, bagaimana dengan suasana Lebaran di sudut peta yang mayoritasnya bukanlah Muslim? Mungkin suasananya berbeda, namun harapannya semangatnya tetap sama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana pendapatmu?